zakiyyzakiyah

Sabtu, 08 September 2018

Uji Karbohidrat dan Percobaan Ingenhouze


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT HASIL FOTOSINTESIS DAN PERCOBAAN INGENHOUZE



Anggota Kelompok :
1.     Diana Rahmawati          (13)
2.     Qothrunada Zakiyah      (27)
3.     Sherly Anggraini S        (33)
Kelas XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019





KATA PENGANTAR

                                                                                                   
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tentang Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis dan Percobaan Ingenhouze ini sesuai dengan waktu yang telah ditetukan.
Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada :                
1.      Ibu Tri Sulistyani S. Pd selaku guru mapel biologi yang telah memberi kami ilmu, pengarahan maupun ide dan kesempatan untuk menyusun laporan ini.
2.      Kepada anggota kelompok yang sudah meluangkan waktunya untuk melakukan dan melaksanakan tugas yang telah diberikan dengan semangat, dan terimakasih telah berpartisipasi dalam menyusun laporan ini.

Dan kepada pihak-pihak yang terkait. Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penulisan laporan di masa yang akan datang.



                                                                                                    Simo, 8 September 2018




                                                                                                                 Penyusun






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang......................................................................................................iv
1.2  Tujuan...................................................................................................................v
BAB II ISI
1.1  Teori
1.2  Alat dan Bahan
1.3  Langkah Kerja
1.4  Tabel Hasil Pengamatan
1.5  Diskusi dan Pertanyaan
BAB III PENUTUP
1.1  Kesimpulan
1.2  Daftar Pustaka
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan.
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya :energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan energi cahaya matahari.
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O    energi cahaya       C6H12O6 +O2 + H2O
1.2  Tujuan
1.      Tujuan Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis
Membuktikan bahwa proses Fotosintesis menghasilkan karbohidrat.
2.      Tujuan Percobaan Ingenhouze
Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis dan hasilnya.






BAB II
ISI


1.1  Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhanalga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
       Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)
       
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a         : C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b         : C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1.      Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom.
2.      Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3.      Oksigen
4.      Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5.      Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6.      Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7.      Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
8.      Temperatur antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
  1. Intensitas cahaya
    Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
  2. Konsentrasi karbon dioksida
    Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  3. Suhu
    Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  4. Kadar air
    Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
    Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  6. Tahap pertumbuhan
    Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi. 

1.2  Alat dan Bahan

1.      Uji Karbohidrat
a.       Daun Tanaman
b.      Alumunium foil
c.       Alkohol
d.      Lugol
e.       Air
f.       Penangas air
2.      Percobaan Ingenhouze
a.       Gelas beaker
b.      Corong
c.       Tabung reaksi
d.      Kawat penyangga
e.       Pengaduk
f.       Tanaman cantik manis
g.      NaHCO3
h.      Air panas
i.        Es

2.3   Langkah kerja
1.      Uji karbohidrat
a.       Menutup sebagian daun-daun pada suatu tanaman keladi hias dengan kertas timah, dan yang lain dibiarkan terbuka. Percobaan dimulai sebelum matahari terbit.
b.      Meletakkan tanaman di tempat yang mendapat cukup cahaya matahari.
c.       Pada sore hari, petiklah daun-daun tanaman tersebut.
d.      Memasukkan daun-daun tersebur ke dalam air dan direbus.
e.       Mengambil dan mencuci daun-daun itu dengan air.
f.       Masukkan ke dalam alkohol (supaya klorofilnya larut).
g.      Menetesi daun-daun tersebut dengan lugol.
h.      Mengamati perubahan yang terjadi.
2.      Percobaan ingenhoze
a.       Menyiapkan alat-alat yang sudah disediakan, kemudian rangkai alat tersebut.
b.        Menaruh salah satu alat tersebut di tempat tertutup atau di dalam ruangan dan satunya lagi di bawah sinar matahari atau di luar ruangan.
c.         Mengamati apa yang terjadi.


2.4  Tabel Hasil Pengamatan
1.    Uji Karbohidrat
Gambar
Keterangan


Bagian yang ditutup alumunium foil berwarna putih pucat karena menunjukkan tidak adanya amilum, yang tidak tertutup alumunium foil berwarna kehitaman karena menunjukkan adanya amilum

2.    Percobaan Ingenhouze

No.
Perlakuan
Waktu
Gelembung *)
1.
Di dalam ruangan
90 menit
+
2.
Di bawah cahaya matahari
90 menit
++
Keterangan : *) (+) gelembung sedikit
                        (++) gelembung sedikit

1.5  Diskusi dan Pertanyaan
1.      Uji Karbohidrat
1.      Bagian daun manakah yang berwarna hitam dan yang tetap berwarna putih pucat?
Jawab : Bagian daun yang berwarna hitam adalah bagian yang tidak ditutupi alumunium foil sedangkan bagian yang berwarna putih pucat adalah bagian yang ditutupi alumunium foil.
2.      Mengapa dapat terjadi demikian?
Jawab : Karena daun yang tidak ditutupi alumunium foil akan berwarna hitam ketika ditetesi iodium karena daun yang tidak ditutupi masih mengandung klorofil dan amilum atau karbohidrat sebagai hasil dari peristiwa fotosintesis yang terjadi sebelum percobaan dilakukan. Dan daun yang ditutupi alumunium foil akan berwarna putih pucat setelah ditetesi iodium karena pada bagian yang ditutupi sudah tidak terdapat klorofil dan sebelum percobaan daun yang ditutupi tidak mengalami fotosintesis.
2.      Percobaan Ingenhouze
1.      Berdasarkan kegiatan percobaan Ingenhouze, tentukan oleh kalian manakah yang merupakan :
a.       Variabel bebas : panas matahari.
b.      Variabel terikat : gelembung yang dihasilkan.
c.       Variabel kontrol : gelas beaker, corong, air, tanaman cantik manis, tabung reaksi.
2.      Dari perlakuan diatas, perlakuan manakah yang menghasilkan gelembung udara paling banyak ? mengapa?
Jawab : Yang menghasilkan gelembung terbanyak adalah yang terkena cahaya matahari langsung, karena proses fotosintesis yang berlangsung mendapat cukup cahaya matahari dan cukup sumber CO2
3.      Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara paling sedikit? Mengapa?
Jawab : Yang menghasilkan gelembun udara paling sedikit adalah tang di dalam ruangan, karena tidak cukup memperoleh cahaya matahari, akibatnya laju fotosintesis menurun.
4.      Gelembung gas apa yang dihasilkan dari percobaan tersebut? Bagaimana cara membuktikannya?
Jawab : Gelembung yang dihasilkan adalah gelembung oksigen yang dilepas dari proses fotosintesis. Cara membuktikannya adalah dengan memasukkan sebuah lidi yang ujungnya membara ke dalam tabung reaksi. Pada perangkat percobaan, ujung lidi yang membara dalam beberapa detik akan terlihat menyala lebih terang.
5.      Berdasarkan kegiatan diatas, tentukan faktor apakah yang mempengaruhi proses fotosintesis?
Jawab : Cahaya matahari, karbondioksida (CO2) dan suhu/ temperatur.



BAB III
PENUTUP


3.1   Kesimpulan
1.      Uji Karbohidrat
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan mengalami proses fotosintesis, yang menghasilkan amilum. Proses fotosintesis secara singkat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut : 
6CO2 + 12H2O >> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari. Jika tidak ada sumber cahaya, maka tumbuhan tidak akan mengalami reaksi fotosintesis. Penggunaan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman.Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. sebagian daun yang dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan lugol. Dapat disimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Daun yang ditutup dengan kertas timah tidak melakukan fotosintesis karena tidak mendapat cahaya matahari sehingga tidak menghasilkan amilum (ketika ditetesi lugol warnanya seperti lugol atau kecokalatan dan bisa juga dikatakan tetap). Dan daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah melakukan fotosintesis karena mendapat cahaya matahari sehingga menghasilkan amilum ( ketika ditetesi lugol berubah warna menjadi hitam). Jadi bisa dibuktikan bahwa daun yang berfotosintesis menghasilkan amilum. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses fotosintesis yaitu cahaya, zat hijau (klorofil), suhu, karbondioksida dan air.

2.      Percobaan Ingenhouze
1.      Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Glukosa disimpan di dalam daun, batang maupun akar. Sedangkan oksigen akan dihembuskan keluar. Oksigen dapat dilihat dari gelembung gelembung yang keluar dalam air.
2.      Factor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah cahaya, suhu dan kadar CO2. Semakin banyak cahaya maka semakin cepat laju fotosintesisnya. Semakin rendah suhu maka laju fotosintesisnya juga akan semakin rendah. Dan penambahan larutan NaHCO3 akan menambah jumlah CO2 dalam air sehingga semakin banyak CO2 maka semakin cepat pula laju proses fotosintesis

3.2 Daftar Pustaka