LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT HASIL
FOTOSINTESIS DAN PERCOBAAN INGENHOUZE
Anggota
Kelompok :
1. Diana Rahmawati (13)
2. Qothrunada Zakiyah (27)
3. Sherly Anggraini S (33)
Kelas
XII MIPA 4
SMA NEGERI 1 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tentang Uji Karbohidrat Hasil
Fotosintesis dan Percobaan Ingenhouze ini sesuai dengan waktu yang telah
ditetukan.
Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Tri Sulistyani S. Pd
selaku guru mapel biologi yang telah memberi kami ilmu, pengarahan maupun ide
dan kesempatan untuk menyusun laporan ini.
2. Kepada anggota kelompok yang
sudah meluangkan waktunya untuk melakukan dan melaksanakan tugas yang telah
diberikan dengan semangat, dan terimakasih telah berpartisipasi dalam menyusun
laporan ini.
Dan kepada pihak-pihak yang
terkait. Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan
penulisan laporan di masa yang akan datang.
Simo,
8 September 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................iv
1.2 Tujuan...................................................................................................................v
BAB
II ISI
1.1 Teori
1.2 Alat dan Bahan
1.3 Langkah Kerja
1.4 Tabel Hasil Pengamatan
1.5 Diskusi dan Pertanyaan
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Daftar Pustaka
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu ciri hidup
yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam
menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya
tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis
sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah
rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik
H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan
cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara
pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Kalau
fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana
energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses
respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di
mana energi yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses –
proses kehidupan.
Anabolisme
adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks,
nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme
memerlukan energi, misalnya :energi cahaya untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan
proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan energi
cahaya matahari.
Pada proses
fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O
1.2 Tujuan
1.
Tujuan Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis
Membuktikan bahwa proses Fotosintesis menghasilkan
karbohidrat.
2.
Tujuan Percobaan Ingenhouze
Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis dan hasilnya.
BAB II
ISI
1.1 Teori
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O
dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball,
2002)
Fotosintesis adalah suatu
proses biokimia yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi
terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk
hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut
sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbon bebas dari CO2 diikat
(difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.
(http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis dikenal sebagai suatu
proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa
mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya
sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan
menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya”
reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau
sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut Stone (2004), reaksi
fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam
molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah
menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang
dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan
hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun
molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan
bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang
sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak.
Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam
ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam
proses-proses di dalam tubuh.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis memiliki dua macam
reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi terang, klorofil
bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya
matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan
kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang
nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot
elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah
(fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron
yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron
NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa
proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP
(Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam
reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2menjadi
molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi
cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul
yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti
sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang
paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk
dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida
dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki
klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari
karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi dan fungsi suatu sel
hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi
ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Untuk tujuan
praktis, satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung
seluruh kehidupan adalah fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu reaksi
yang tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses
pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan
oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu
menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi
dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan
dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa
organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat
menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme
autotrof. (http://metabolismelink.freehostia.com)
Fotosintesis terjadi di dalam
kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau
daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun
tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga
karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral
membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b.
klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap
cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi
gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu
menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada
tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai
butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas itu berbentuk
oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di
dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a
: C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b
: C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin
yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hamper
serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg
melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang
dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air
(hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam
lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan
air). (Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pembentukan klorofil:
1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh
gen tertentu di dalam kromosom.
2. Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh
buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak
berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus
terkena kena sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula,
daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain
cukup.
5. Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk
klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan).
Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada
tumbuhan.
6. Air.
Air merupakan faktor keharusan pula,
kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada
rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn, meskipun
hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil.
Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
8. Temperatur antara 3o-48oC
merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada kebanyakan
tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama
yang menentukan laju fotosintesis:
- Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. - Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. - Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. - Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. - Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. - Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Pada umumnya sel fotosintesis
mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau. Berbagai sel
fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah
dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu
pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan
fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von
Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya
amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium
memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan
terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang
sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. B daun tersebut setelah
dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan
setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih
(berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang
menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang
yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan
Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan
adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan
fotosintesis menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Fotosintesis terjadi hanya di bagian
hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas
permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan
sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan
epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan
jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di
dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah
menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis
tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan
dan infeksi.
1.2 Alat dan Bahan
1.
Uji
Karbohidrat
a.
Daun Tanaman
b.
Alumunium foil
c.
Alkohol
d.
Lugol
e.
Air
f.
Penangas air
2.
Percobaan
Ingenhouze
a.
Gelas beaker
b.
Corong
c.
Tabung reaksi
d.
Kawat penyangga
e.
Pengaduk
f.
Tanaman cantik manis
g.
NaHCO3
h.
Air panas
i.
Es
2.3 Langkah kerja
1.
Uji
karbohidrat
a.
Menutup sebagian daun-daun pada suatu tanaman keladi
hias dengan kertas timah, dan yang lain dibiarkan terbuka. Percobaan dimulai
sebelum matahari terbit.
b.
Meletakkan tanaman di tempat yang mendapat cukup
cahaya matahari.
c.
Pada sore hari, petiklah daun-daun tanaman tersebut.
d.
Memasukkan daun-daun tersebur ke dalam air dan
direbus.
e.
Mengambil dan mencuci daun-daun itu dengan air.
f.
Masukkan ke dalam alkohol (supaya klorofilnya larut).
g.
Menetesi daun-daun tersebut dengan lugol.
h.
Mengamati perubahan yang terjadi.
2.
Percobaan
ingenhoze
a.
Menyiapkan alat-alat yang sudah disediakan, kemudian
rangkai alat tersebut.
b.
Menaruh salah satu alat tersebut di tempat tertutup
atau di dalam ruangan dan satunya lagi di bawah sinar matahari atau di luar
ruangan.
c.
Mengamati apa yang terjadi.
2.4 Tabel Hasil Pengamatan
1. Uji
Karbohidrat
Gambar
|
Keterangan
|
|
Bagian yang ditutup alumunium foil
berwarna putih pucat karena menunjukkan tidak adanya amilum, yang tidak
tertutup alumunium foil berwarna kehitaman karena menunjukkan adanya amilum
|
2. Percobaan
Ingenhouze
No.
|
Perlakuan
|
Waktu
|
Gelembung *)
|
1.
|
Di dalam ruangan
|
90 menit
|
+
|
2.
|
Di bawah cahaya matahari
|
90 menit
|
++
|
Keterangan :
*) (+) gelembung sedikit
(++) gelembung sedikit
1.5 Diskusi dan Pertanyaan
1.
Uji
Karbohidrat
1.
Bagian daun manakah yang berwarna hitam dan yang tetap
berwarna putih pucat?
Jawab :
Bagian daun yang berwarna hitam adalah bagian yang tidak ditutupi alumunium
foil sedangkan bagian yang berwarna putih pucat adalah bagian yang ditutupi
alumunium foil.
2.
Mengapa dapat terjadi demikian?
Jawab :
Karena daun yang tidak ditutupi alumunium foil akan berwarna hitam ketika
ditetesi iodium karena daun yang tidak ditutupi masih mengandung klorofil dan
amilum atau karbohidrat sebagai hasil dari peristiwa fotosintesis yang terjadi
sebelum percobaan dilakukan. Dan daun yang ditutupi alumunium foil akan
berwarna putih pucat setelah ditetesi iodium karena pada bagian yang ditutupi
sudah tidak terdapat klorofil dan sebelum percobaan daun yang ditutupi tidak
mengalami fotosintesis.
2.
Percobaan
Ingenhouze
1.
Berdasarkan kegiatan percobaan Ingenhouze, tentukan
oleh kalian manakah yang merupakan :
a.
Variabel bebas : panas matahari.
b.
Variabel terikat : gelembung yang dihasilkan.
c.
Variabel kontrol : gelas beaker, corong, air, tanaman
cantik manis, tabung reaksi.
2.
Dari perlakuan diatas, perlakuan manakah yang
menghasilkan gelembung udara paling banyak ? mengapa?
Jawab : Yang
menghasilkan gelembung terbanyak adalah yang terkena cahaya matahari langsung,
karena proses fotosintesis yang berlangsung mendapat cukup cahaya matahari dan
cukup sumber CO2
3.
Perlakuan mana yang menghasilkan gelembung udara
paling sedikit? Mengapa?
Jawab : Yang
menghasilkan gelembun udara paling sedikit adalah tang di dalam ruangan, karena
tidak cukup memperoleh cahaya matahari, akibatnya laju fotosintesis menurun.
4.
Gelembung gas apa yang dihasilkan dari percobaan
tersebut? Bagaimana cara membuktikannya?
Jawab :
Gelembung yang dihasilkan adalah gelembung oksigen yang dilepas dari proses
fotosintesis. Cara membuktikannya adalah dengan memasukkan sebuah lidi yang
ujungnya membara ke dalam tabung reaksi. Pada perangkat percobaan, ujung lidi
yang membara dalam beberapa detik akan terlihat menyala lebih terang.
5.
Berdasarkan kegiatan diatas, tentukan faktor apakah
yang mempengaruhi proses fotosintesis?
Jawab :
Cahaya matahari, karbondioksida (CO2) dan suhu/ temperatur.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Uji Karbohidrat
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan mengalami proses fotosintesis, yang menghasilkan amilum. Proses
fotosintesis secara singkat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut
:
6CO2
+ 12H2O >> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari. Jika
tidak ada sumber cahaya, maka tumbuhan tidak akan mengalami reaksi
fotosintesis. Penggunaan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun
yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman.Amilum merupakan
salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang
terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak
terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. sebagian daun yang
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan
kedalam alkohol dan ditetesi dengan lugol. Dapat disimpulkan bahwa warna biru
kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum.
Daun yang ditutup dengan kertas timah tidak melakukan fotosintesis karena tidak
mendapat cahaya matahari sehingga tidak menghasilkan amilum (ketika ditetesi
lugol warnanya seperti lugol atau kecokalatan dan bisa juga dikatakan tetap).
Dan daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah melakukan fotosintesis karena
mendapat cahaya matahari sehingga menghasilkan amilum ( ketika ditetesi lugol
berubah warna menjadi hitam). Jadi bisa dibuktikan bahwa daun yang
berfotosintesis menghasilkan amilum. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
proses fotosintesis yaitu cahaya, zat hijau (klorofil), suhu, karbondioksida
dan air.
2.
Percobaan Ingenhouze
1. Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Glukosa
disimpan di dalam daun, batang maupun akar. Sedangkan oksigen akan dihembuskan
keluar. Oksigen dapat dilihat dari gelembung gelembung yang keluar dalam air.
2. Factor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah cahaya,
suhu dan kadar CO2. Semakin banyak cahaya maka semakin cepat laju
fotosintesisnya. Semakin rendah suhu maka laju fotosintesisnya juga akan
semakin rendah. Dan penambahan larutan NaHCO3 akan menambah jumlah CO2 dalam
air sehingga semakin banyak CO2 maka semakin cepat pula laju proses
fotosintesis
3.2 Daftar Pustaka