LAPORAN PRAKTIKUM
RESPIRASI HEWAN DAN TUMBUHAN
Anggota
Kelompok :
1. Diana Rahmawati (13)
2. Qothrunada Zakiyah (27)
3. Sherly Anggraini S (33)
SMA NEGERI 1 SIMO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Respirasi Hewan
dan Tumbuhan ” ini sesuai dengan waktu yang telah ditetukan.
Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Tri Sulistyani S. Pd
selaku guru mapel biologi yang telah memberi kami ilmu, pengarahan maupun ide
dan kesempatan untuk menyusun laporan ini.
2. Kepada anggota kelompok yang
sudah meluangkan waktunya untuk melakukan dan melaksanakan tugas yang telah
diberikan dengan semangat, dan terimakasih telah berpartisipasi dalam menyusun
laporan ini.
Dan kepada pihak-pihak yang
terkait. Penulis menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna kesempurnaan penulisan
laporan di masa yang akan datang.
Simo,
12 Maret 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul........................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar
Isi.................................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang......................................................................................................iv
1.2 Tujuan...................................................................................................................iv
BAB
II ISI
1.1 Teori
1.2 Alat dan Bahan
1.3 Langkah Kerja
1.4 Data Hasil Pengamatan
1.5 Jawab Pertanyaan
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Lampiran
1.3 Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Respirasi
pada hewan umumnya menggunakan alat-alat pernafasan. Hewan-hewan yang hidup di
habitat darat khususnya vertebrata bernafas dengan paru-paru. Hewan
invertebrata alat pernafasannya bermacam-macam diantaranya dengan mengugnakan
seluruh permukaan tubuh seperti pada Hydra (Coelenterata), Planaria
(Platyhelminthes), cacing tanah (Annelida), sedangkan serangga alat
pernafasannya dengan menggunakan saluran trakhea.
Di
dalam alat pertukaran gas tersebut berlangsung pertukaran gas O2 dan CO2 . gas
O2 masuk ke dalam tubuh pada saat terjadi inspirasi sedangakn gas CO2 keluar dari tubuh pada saat ekspirasi (kecuali pada golongan pisces).
Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel maupun
mulut. Secara sederhana reaksi kimia
yang trejadi dalam respirasi dapat ditulis sebagai berikut :
C6H12
O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + ATP
Oksigen
yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi, sedangkan
karbondioksida yang dihasilkan ari proses respirasi dikeluarkan melalui proses
bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme karena laju
metabolisme merupakan jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh
tubuh per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksida dan bahan makanan
memerlukan oksigen ( dalam jumlah yang dibutuhkan ) untuk menghasilkan energi
yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi laju metabolisme
biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.
1.2 Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prose respirasi pada hewan dan tumbuhan.
BAB II
ISI
2.1 Teori
A.Pengertian
Respirasi
Respirasi
adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah
reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat
respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi,
atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif
banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan
metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam
reaksi-reaksi respirasi.Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang
terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang
penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa,
fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan
& spesies tertentu). Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan
sebagai berikut: C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi.
Serangga
mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang berfungsi untuk
mengangkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan
CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus
yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2
dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi jalannya respirasi adalah temperatur,
spesies, ukuran badan dan aktifitas.Respirasi atau oksidasi glukosa secara
lengkap merupakan proses pembentukan energy yang utama untuk kebanyakan sel.
Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa
energy dibebaskan dan diubah menjadi bentuk ikatan phosphate bertenaga tinggi
(ATP)dan sebagian lagi hilang sebagai panas. Proses keseluruhan dari respirasi
merupakan reaksi oksidasi reduksi, yaitu senyawa dioksidasi menjadi CO2
sedangkan
O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. pati, fruktan, sukrosa, atau gula
lainnya, lemak, asam organic, protein dapat bertindak sebagai substrat
respirasi. Respirasi umum glukosa, dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6
+ 6O2 6CO2 +
6H2O + energy (ATP + panas)
Respirasi merupakan rangkaian dari 50
atau lebih reaksi komponen, masing-masing dikatalisis oleh enzim yang berbeda.
Respirasi merupakan oksidasi yang berlangsung di medium air, dengan pH
mendekati netral, dan pada suhu sedang. Respirasi merupakan reaksi oksidasi
senyawa organic yang menghasilkan energy yang digunakan untuk aktivitas sel
dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya.
Lebih lanjut, sejalan dengan
berlanngsungnya pemecahan, kerangka karbon antara disediakan untuk menghasilkan
berbagai produk esensial lainnya.
Berdasarkan
kebutuhan terhadap oksigen respirasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Respirasi aerob
Yang
menggunakan O2 sebagai terminal electron akseptor (respirasi yang memerlukan
oksigen,penguraian lengkap sampai dihasilkan CO2 + H2O àoksidasi sempurna).
Raksinya :
C6H12O6 à 6CO2 + 6H2O + ATP
2. Respirasi anaerob
Yang
tidak memerlukan oksigen tetapi asam organic sebagai electron akseptor
(respirasi yang tidak memerlukan oksigen, penguraian bahan organic tidak
lengkapà oksidasi tidak sempurna )
Raksinya
: C6H12O6 à 2C2H5OH + 2CO2 + ATP
v Resprasi pada insecta
Kelas hexapoda seringkali disebut sebagai
insecta atau serangga, yang memiliki kaki yang berjumlah emanam. Namun tidak
semua anggotanya selalu memiliki kaki enam. Golongan serangga primitif
memmiliki kaki setiap ruas tubuhnya. Selama daur hidupnya serangga mengalami
pergantian bentuk yang disebut metamorfosis, dengan jalan melakukan
pengelupasan kulit yang disebut ekdisis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu
metamorfosis tak sampurna dan metamorfosis sempurna.
Serangga dapat ditemukan di mana-mana, misalnya
di air, darat, dan udara atau di tumpukan buku-buku. Ada yang hidup bebas ada
juga yang pasarit. Ada yang mengeluarkan cahaya di malam hari, ada pula yang
mengeluarkan suara yang nyaring. Ada yang memiliki
nilai
ekonomi dan ada juga yang merugikan.
Serangga merpakan hewan yang paling sukses hidup didunia karena dapat
beradaptasi dengan segala kondisi lingkungan.Anggota Insekta sekitar 900.000
jenis yang berbagi menjadi 25 ordo. Insekta dipelajari dalam ilmu khusus yaitu
entomologi.
I.Sistem respirasi pada
insecta
Corong hawa (trakea) adalah alat
pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthopoda lainya. Pembuluh trakea
bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksosleketon) yang
disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat kitin,
dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup
yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi
secara teratur. Pada ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan
tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat
spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan
selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi cabang halus yang
disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh
bagian dalam.Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh
sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan
sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada
sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Makanisme
pernapasan pada serangga, misalanya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang
berkontraksi, maka trekea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya,
kerja otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula
sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai
akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil
respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga
hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat
cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti
jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan
air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai
gelembung udara sehingga dapat menyelam ke dalam air dalam waktu lama.
Misalnya, kepik Notonecta sp. Mempunyai gelembung udara di organ yang
menyerupai rambut pada permukaan vertikal. Selama menyelam, O2 dalam gelembung
dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang
mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air atau pengambilan
udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus
ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
v Respirasi pada tumbuhan (kecambah kacang
hijau)
Respirasi
banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat dalam proses
respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses
pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting
sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting
sebagai pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa
tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan
prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak,
sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik
tertentu lainnya, seperti lignin.
2.2 Alat dan Bahan
1. Respirometer
2. Pipet
3. Pinset
4. Timbangan
5. Kapas
6. Jarum
suntik
7. Vaselin
8. Pengukur
waktu
9. Kristal
NaOH
10. Eosin
11. Serangga
12. Kecambah
2.3 Langkah Kerja
1. Timbang
berat masing-masing serangga dan kecambah.
2. Masukkan
kristal NaOH ke dalam botol respirometer.
3. Sekat
kristal NaOH dengan kapas agar serangga atau kecambah yang akan diamati tidak
berhubungan langsung dengan kristal NaOH.
4. Masukkan
serangga kedalam respirometer.
5. Tutup
botol dengan penutup berskala.
6. Lapisi
bagian antara pentup berskala dan botol respirometer dengan vaselin.
7. Tutup
ujung pipa dengan jari selama 2 menit.
8. Lepaskan
jari dan tutup kembali dengan meyuntikkan larutan eosin ke dalam pipa.
9. Letakkan
respirometer dalam keadaan mendatar.
10. Amati
dan catat hasilnya setiap 5 menit selama 15 menit.
11. Ulangi
percobaan yang sama pada serangga lain dan kecambah.
2.4
Data Hasil Pengamatan
No.
|
Organisme
|
Berat
(gr)
|
5
menit ke-1
|
5
menit ke-2
|
5
menit ke-3
|
1.
|
Belalang
|
1,5
|
1
|
-
|
-
|
2.
|
Jangkrik
|
0,3
|
0,45
|
0,53
|
0,67
|
3.
|
Kecambah
besar
|
0,5
|
0,20
|
0,36
|
0,46
|
4.
|
Kecambah
kecil
|
0,5
|
0,16
|
0,32
|
0,42
|
2.5
Jawab Pertanyaan
1.
Faktor apa sajakah yang mempengaruhi
kedudukan eosin dalam percobaan ?
Jawab
: - Usaha serangga tersebut dalam
menghirup oksigen (O2)
-
NaOH yang digunakan
-
Berat atau massa hewan yang digunakan
dalam percobaan
2. Apakah
peranan NaOH dalam percobaan tersebut ?
Jawab
: Peranan NaOH dalam percobaan tersebut adalah untuk untuk mengikan CO2 sehingga
pergerakan dari eosin benar-benar disebabkan oleh konsumsi oksigen.
3. Mengapa
eosin kedudukannya bergeser ?
Jawab
: Eosin kedudukannya bergeser karena usaha yang dilakukan serangga untuk menghirup
oksigen dari luar melalui tabung kapiler berskala, sehingga hewan (jangkrik dan
belalang) dan kecambah memperoleh oksigen, maka eosin akan bergerak.
4. Buatlah
kesimpulan mengenai hubungan kebutuhan O2 dengan berat serangga !
Jawab
: hubungan antara kebutuhan O2 dengan berat serangga adalah semakin
berat tubuh serangga maka akan semakin banyak membutuhkan oksigen, seperti
halnya manusia, apabila berbadan gemuk dia akan bernapas cepat. Dengan berat
serangga lebih besar , maka membutuhkan energi yang relatif besar. Oleh karena
itu semakin besar tubuh serangga maka semakin banyak membutuhkan oksigen,
sedangkan semakin ringan berat tubuh serangga maka semakin sedikit kebutuhan
oksigen.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· KOH berfungsi
sebagai peningkat CO2 agar
respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu KOH juga berfungsi sebagai pengikat
CO2.Kristal KOH dapat
mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis.
· Respirasi
dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan/tumbuhan
3.2 Lampiran
3.1 Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar